Wednesday, September 5, 2012

Melacca : The Unforgettable Journey


Semua berawal dari kesialan dan keteledoran (mungkin).
Me & hubby, sedang liburan di Malaka, liburan yg sudah saya plan sejak sebulan sebelumnya. Tiket2 di-book sejak 3 minggu sebelumnya. Liburan ini kami jadwalkan di tanggal 16 - 19 Agustus.

Kamis, 16 Agustus 2012
Kami sampai KL pukul 10an. Karena tujuan liburan ini adalah bersantai, kami pun tidak buru2 langsung berangkat ke Malaka. Cari makan dulu di Bandara, muter2 di Bandara. Tanya sana sini tentang bus ke Malaka. Akhirnya dengan pertimbangan 'ingin nyobain FastTrain', kita milih nyambung 3 kali utk ke Malaka. Walaupun sbnrnya ada bus yg langsung dr bandara LCCT ke Malaka.
Kami beli tiket shuttle bus & FastTrain langsung di counter resmi di bandara, sekitar 10RM / orang. Shuttle busnya sampai stasiun Pasir Tinggi. Trus nunggu Fast Train yg akan membawa kami ke terminal TBS. Fast Train-nya sangat on time & sangat nyaman. Kosong bahkan.
Sampai di terminal TBS kami cari bus ke Malaka. Banyak sekali ternyata rute ke Malaka. Karena mau santai2 dulu, kami beli makan siang dulu di foodhall-nya TBS yg nyaman banget. Setelah makan, baru beli tiket bus. Tiket bus TBS - Malaka sekitar 8RM/orang. Kami langsung ke lantai bawah, busnya on time & cukup nyaman.
Perjalanan KL - Malaka sekitar 2 jam. Kebanyakan melalui toll road. Jadi pemandangannya agak membosankan.

Di Malaka, bus berhenti di Malaka Sentral. Yaitu terminal & tempat perbelanjaan. Karena saat itu menjelang Lebaran, kami memutuskan langsung pesan tiket bus utk kembali ke TBS di hari Minggunya.

Dari Malaka Sentral menuju hotel kami di area Jonker, kami naik taksi.
Prima Hotel Melaka yg saya booking via Agoda ternyata memang budget hotel yg cukup populer di kalangan turis tapi kurang populer di kalangan supir taksi.
Hotelnya nyaman, strategis, plus dpt breakfast. Langka banget ada budget hotel yg menyediakan breakfast. Kekurangannya adalah liftnya rusak bertahun2 dan tdk pernah dibenerin. Jadilah semua penginap harus naik turun lewat tangga darurat.

Hari pertama itu sorenya kami langsung jalan-jalan seputar Malacca River. Dan ternyata krn Malaka adalah kota kecil, banyak obyek wisatanya terkumpul di satu tempat dekat hotel kami, sehingga sore itu sebenarnya kami udah melihat banyak. Dari sungai Malaka, Stadhuys, Gereja Frans Xavier, Jonker Street.
Karena yg terkenal di Malaka adalah Chicken Rice Ball, malam itu kami mencoba restoran yg cukup ramai Famosa Chicken Rice Ball. Tapi ternyata besok2nya hubby nemuin chicken rice ball yg lebih ok dr Famosa itu.



Jumat, 17 Agustus 2012
Setelah sarapan di hotel, kami langsung jalan kaki lagi menyusuri Sungai Malaka. Kali ini krn masih siang, seputar Stadhuys sangat rame rombongan turis. Kami juga foto2 di benteng tua sebrang Stadhuys, ke museum marinir yg ada Kapal Besar banget, trus ke menara Tamping Sari. Tp karena mahal, kami memilih ikut Duck Tour naik mobil amfibi, menuju Selat Malaka. Sepanjang tour bengong aja krn tour guide-nya cuma ngomong pake bahasa Mandarin.

Pulang dr Duck Tour saat mau nyebrang jalan cari makan siang, saat lagi ngomongin tentang parking ticket di dashboard mobil2 disitu, saat lg gak liat jalan....brukkk!! Saya jatuh di trotoar, gak liat bahwa trotoar itu cukup tinggi. Pergelangan kaki kanan sakit banget & gak bisa bangun. Gak pernah saya ngerasain keseleo sesakit itu. Saya bebat pergelangan kaki dengan saputangan seadanya, lalu berusaha jalan terpincang2 ke pool taksi dan naik taksi kembali ke hotel.
Saya merasa ini keseleo yg luar biasa. Tp bagi hubby yg sering keseleo pas main basket, menurutnya keseleo itu biasa.

Dan akhirnya, kaki saya bengkak gede. Dan sisa 2 hari di Malaka, saya cuma tiduran di kamar hotel. Mau nangis rasanya kalau inget itu semua....hanya karena keteledoran kecil *tp kesialan ini belum berakhir disini*

...will be continued in another post...

xoxo

No comments:

Post a Comment