Sunday, October 7, 2012

Recovery Process : retak tulang fibula

Seperti post-post sebelumnya tentang perjalanan retak tulang saya, di post ini saya akan summary-kan the whole process nya.

17 Agustus 2012 : jatuh di trotoar Malaka, mata kaki kanan menumpu seluruh badan. Kaki kanan langsung bengkak besar dan biru berhari-hari. Cuma bisa tiduran di kamar hotel aja. Liburan bawa petaka....hiks hiks...
Awalnya dikira keseleo biasa. Tapi bengkaknya gak berkurang setelah 3 hari. Setelah balik ke Jakarta, langsung ke dokter dan di-rontgen.Ternyata ada bagian yang retak di tulang fibula atas mata kaki kanan. Retak sekitar 1/2 cm.

H + 4 setelah jatuh : pasang gips di dokter spesialis tulang. Kata dokter gak perlu dioperasi karena posisi tulangnya masih bagus. Mungkin karena setelah jatuh, saya banyak bedrest, gak dipaksa jalan. Trus juga rajin bebat dengan bandage.

Digips selama 3 minggu. Gips gak boleh kena air, jadi untuk mandi, kaki kanan saya plastikin dan mandi sambil duduk di kursi plastik, kaki dislonjorin di atas kursi juga. Supaya gak sering bengkak, kaki sering-sering dislonjorin, diganjel bantal. Untuk memudahkan mobilisasi di dalam rumah, saya pakai kursi kerja yang beroda. Jadi kaki gak banyak dipaksa dalam posisi berdiri. Trus juga gak berat. Selama 3 minggu itu, saya full di rumah saja. Gipsnya berat, mobilitas terbatas. yaaa..itung-itung nambah liburan...*senyum getir*

minggu ke-1 setelah pasang gips : bengkak kaki mulai mengecil sehingga gips agak longgar. Tapi kata dokter gipsnya masih cukup fitted dan gak longgar banget. Jadi gak diganti gipsnya.

minggu ke-3 setelah pasang gips : gips dilepas. pas dilepas rasanya enteng banget kakinya, seperti gak berkaki. hehe....soalnya selama ini kakinya menahan beban gips yang berat. lalu mulai belajar jalan pake 2 kruk. kaki kanan mulai belajar napak dikit2. besoknya setelah lepas gips, saya langsung masuk kerja.

minggu ke-1 setelah lepas gips : masih membiasakan kaki di-bandage dan jalan pake 2 kruk. belajar pake kruk yang baik dan benar. awal2 masih susah kalau harus naik/turun tangga undakan. tapi lama kelamaan bisa lebih lancar dan lebih kuat kakinya. kaki juga saya latih dengan latihan otot kaki seperti post sebelumnya.

minggu ke-2 setelah lepas gips : dokter bilang untuk coba lepas 1 kruk. Jalan dengan 1 kruk. Jadi kruknya dipake di kaki yang kuat (bukan di kaki yang sakit ya). Supaya beban/tekanan kaki lebih besarnya di kaki yang sehat. Untuk naik tangga tetap kaki sehat duluan. Untuk turun tangga tetap kaki sakit duluan.
Xray lagi. Hasilnya bagus. Sudah keliatan chalus2 menutupi bagian tulang yang retak. Dokter bilang udah bisa latihan jalan tanpa kruk. Tapi saya masih belum terlalu berani.

minggu ke-3 setelah lepas gips : udah terbiasa jalan dengan 1 kruk. Lalu mulai dikit-dikit jalan tanpa kruk. Awal-awal agak kaku. Dokter bilang otot kaki tetap dilatih. Saya tiap hari latihan pakai sepeda statis selama 10 menit. Sekarang udah lebih terbiasa untuk jalan tanpa kruk. Walau masih pincang-pincang. Tapi rasanya lebih bebas. Bisa jalan lagi. Bisa percaya diri lagi pergi-pergi. Tapi memang kaki belum bisa dipaksa. Jadi kalau habis jalan, harus tetap sering-sering dilurusin.

minggu depan (minggu ke-4 setelah lepas gips) : musti kontrol dokter lagi. Kata dokter, kalau hasilnya bagus, itu akan menjadi pertemuan kontrol dokter tulang yang terakhir. yippiiee....!!

Begitu deh perjalanannya. So far udah 1,5 bulan sejak jatuh. Dan saya udah bisa jalan tanpa kruk, naik/turun tangga dikit2. Udah kembali aktivitas seperti sedia kala. Walau masih sedikit pincang-pincang.

Pelajaran yang mahal. Pelajaran yang berarti. Tentang kaki. Tentang kesabaran. Tentang berjalan pelan dan belajar menikmati.

Xoxo.