Friday, February 12, 2016

Bangkok Trip (4D3N)

Akhir tahun 2015 lalu, saya dan suami ke Bangkok. Suami sudah pernah sebelumnya untuk working trip, karena saya belum pernah, dan kami selalu dadakan kalau membuat rencana liburan, pertimbangan kemudahan pun akhirnya membuat kami memilih menghabiskan liburan akhir tahun di Bangkok. 

Day 1 (Sabtu 26 Des 2015)
Kami naik AirAsia dari CGK pukul 06.55. Flightnya very ontime dan lancar. Walau ternyata nggak dapat tempat duduk sebelahan. Jadi cukup garing 3 jam sendirian di pesawat. Karena naik Air Asia, mendaratnya di bandara Don Mueang (low cost airport) pk 10.20. Bandara Don Mueang adalah bandara tua di Bangkok, ya semacam Halim PK nya Jakarta deh. 
Kami makan siang di bandara, di lantai 2 area foodcourt, ada Taurus Cafe. Pertama kali saya mencoba boiled rice (dan kemudian jadi jatuh cinta sama makanan hangat ini). 


Boiled Rice (bawah) dan semacam mie kuah (atas)

Dari situ kami naik taxi langsung ke hotel @mind Executive Suite di Sukhumvit. Saya cari hotel di area Sukhumvit berdasar referensi dari suami. Ternyata @mind ini di Soi 80an yang cukup jauh dari pusat kota. Walau begitu, cukup dekat dengan stasiun BTS, jadi cukup memudahkan transportasi juga. 
@mind Executive Suite ini very worth the money. Kamarnya luas, ada meja makan, microwave, kulkas besar, dvd, sandal, kamar mandi luas dan bersih. lingkungannya pun nyaman. Walau masuk ke gang, tapi bisa dijangkau jalan kaki ke jalan raya dan BTS. 






Chatucak Weekend Market
Dari Sukhumvit kami naik BTS (42 baht/orang) ke Chatucak. Chatucak ini pasar yang hanya buka di weekend saja. Saya banyak beli oleh-oleh disini, karena harganya cukup murah. Karena memang tujuan ke Bangkok bukan buat belanja, jadi cukup mengontrol diri untuk gak kebanyakan belanja. 
Kuliner : kami nyobain jajanan kaki lima sticky rice mango, kelapa, dsb. Lalu setelah keluar pasar, kami beli pho di warung pinggir jalan Chatucak. Warungnya unik karena semua jenis topping pho nya (toge, sawi, buncis, daun kemangi, dll) bisa ambil sendiri sepuasnya di atas meja. Tapi kami cukup terkejut saat bayar, walau warung kaki lima seperti itu, harga seporsinya 290 baht! (sekitar 100rb rupiah).
Pho warung pinggir jalan depan Chatucak


Lalu kembali ke Sumkhumvit naik BTS lagi. Beli makan malam take away, buah, air mineral, dsb dari Aeon minimarket saat otw jalan ke hotel.

Day 2 (Minggu 27 Des 2015)
Breakfast di hotel. Sangat memuaskan breakfastnya, saya kembali menikmati boiled rice with pork untuk sarapan :)

Holy Redeemer Church
Kami lanjut ke gereja untuk misa hari minggu di Holy Redeemer Church pk 9.45. Kami naik BTS lanjut naik taxi ke gerejanya. Misa dibawakan dalam bahasa inggris, dan suasana gereja menyenangkan, very multicultural. 



Jim Thomson House
Dari gereja, kami ke museum Jim Thomson House. Jim Thomson ini adalah seorang Amerika yang jadi legenda sutra Thailand. Namun ia menghilang saat tracking di hutan Malaysia tahun 1960an dan tidak pernah diketemukan jasadnya. Lalu rumahnya dijadikan museum. Rumahnya sangat unik karena terbuat dari kayu jati sepenuhnya. Untuk masuk museum bayar 150baht/orang. Museum ini sangat menyenangkan dan edukatif. 
Pemintal Sutra di Jim Thomson House

Tarian Khas Thailand di Jim Thomson House

Jim Thomson House


Siam Center, Siam Paragon, Siam Discovery
Dari situ kami lanjut jalan kaki ke stasiun BTS, ke Siam. Siam ini kompleks mall besar. Terdiri dari 3 mal besar. Siam center, Siam paragon dan Siam Discovery. Kami makan siang di Siam Center. 
Madame Tussauds
Lalu ke Siam Discovery untuk main-main di Madame Tussauds. We had so much fund disini. Enternaning our inner child untuk foto-foto dengan berbagai patung lilin disitu. 


Sealife
Lalu setelah puas di Madame Tussauds, kami lanjut ke Siam Paragon karena tergiur tiket terusan, untuk nyoba ke Sealife. Ini semacam akuarium raksasa, semacam Seaworld dan Jatim Park :) 

Asiatique Night Market
Kami keluar dari Siam sekitar jam 4 sore. Kami lanjut naik BTS ke Saphan Taksin, untuk lanjut naik shuttle ferry gratis ke Asiatique Night Market. Karena weekend, antrian ferry nya cukup panjang. Antri sekitar 30 menit. 
Naik ferry melintas sungai Chao Praya sekitar 30 menit. Sampai di pelabuhan Asiatique. 
Asiatique Night Market ini isinya restoran dan tempat belanja. Juga ada bianglala besar yang cantik disitu. Kami belanja oleh-oleh dan makan street food yang enak banget. Nongkrong bareng-bareng pengunjung lain di area street food nya. Suasana pasar malamnya menyenangkan sekali. 
Street food Asiatique - bbq pork. Soooo good!


Asiatique Riverfront - captured from the fery


Sekitar jam 7an kami kembali naik ferry gratis ke pier, lanjut naik BTS ke Siam, pindah lajur Sukhumvit untk turun di On Mut (stasiun BTS terdekat hotel). 

Day 3 (Senin 28 Des 2015)
Setelah sarapan di hotel, jam 9 kami berangkat naik BTS ke National Stadium, lanjut naik taxi ke Grand Palace
Karena hari ke-3 ini tujuan kami ke kuil, makanya kami menggunakan pakaian yang sopan (celana panjang), karena untuk masuk temple tidak boleh pakai celana pendek. 

Grand Palace
Grand Palace adalah tempat yang juga wajib dikunjungi kalau ke Bangkok. Tiket masuk ke Grand Palace 500 baht/orang. Seharusnya tiketnya terusan dan ada beberapa lokasi tujuan yg bisa gratis setelah dari Grand Palace, yang pengen banget saya kunjungi juga adalah Vimnamek (Largest Teak Castle) tapi sayangnya tutup di hari Senin. Jadi kami hanya puas-puasin di Grand Palace. Karena musim liburan, sangat rame sekali dengan banyaknya rombongan tour di Grand Palace dan cuaca panas terik. 
Saya kagum banget melihat indahnya Grand Palace dan Emerald Budha Temple (di dalam lokasi Grand Palace). 
Grand Palace. So photogenic! No filter needed. 


Wat Pho Temple
Sekitar pk 11.30 kami keluar dari Grand Palace, lanjut jalan kaki ke Wat Pho Temple yang lokasinya di belakang Grand Palace. Tiket masuk Wat Pho 100 baht / orang. Saya amaze melihat patung Budha Raksasa di sini. Sayang bagian telapak kaki Budha sedang direnovasi. 
patung Budha Raksasa

Di komplek Wat Pho juga ada kuil Budha yang dijadikan semacam kuil penghormatan untk arwah orang meninggal, karena banyak foto-foto orang yang meninggal di dinding seputar kuilnya. 
Setelah keluar dari Wat Pho, kami mencari makan siang di jalan belakang temple. Menyusuri jalan dekat Pier Tan Thiet, semacam jalan pasar yang bersih. Banyak penjual obat-obatan / minyak tradisional Thailand. Kami makan siang di cafe internasional yang nyaman banget tempatnya di area pasar itu, namanya Ban Than Thiet. Banyak turis bule yang juga makan disitu, nampaknya memang cafe ini cukup terkenal untuk turis bule. Bersih, AC nya dingin, makanan enak dan harga terjangkau. 

Wat Arun Temple
Setelah makan, kami balik ke area pier, naik kapal fery untuk nyebrang sungai ke Wat Arun. Bayar ferry nya 2,5 baht / orang. Sangat murah karena memang hanya nyebrang sungai saja. 
Begitu sampai sebrang, langsung lokasinya Wat Arun (Temple of the Dawn - karena indahnya saat dawn). Sayangnya saat kami disitu, sedang ada pekerjaan persiapan acara tahun baruan. Sehingga banyak kru mondar mandir, kabel lampu sorot seliweran dimana-mana. 
Temple of the Dawn (wat arun temple)

Dari Wat Arun, balik nyebrang lagi naik fery ke pier. Walau area ramai, susah cari taksi disitu. Akhirnya naik tuktuk ke Giant Swing.

Giant Swing
Giant Swing ini sebenarnya lokasi di kota biasa. Bukan area wisata. Namun ayunan raksasa ini dulu jadi semacam icon nya bangkok. Uniknya di sekitar Giant Swing ini ada puluhan / ratusan burung merpati yang memang dirawat. 
Giant Swing

Dari Giant Swing kami coba masuk ke temple di sebrangnya (Wat Satsu Temple). Disini ngeliat banyak bikhsu yang sedang kerja. 

Dari lokasi ini, kami nunggu taksi tapi lama, akhirnya naik tuktuk lagi 100baht untuk ke National Stadium. Tuktuknya sangat ngebut dan banyak lewat jalan pintas, salah satunya melintas di dalamnya Culalongkorn University. 
Dari BTS National Stadium lanjut ke On Nut, kembali ke hotel untuk istirahat. 
Malamnya kami cari makan malam di resto pinggir jalan dekat hotel, makan Pad Thai dan karena kurang puas, ditambah room service di hotel saja :)

Day 4 (Selasa 29 Des 2015)
Karena malamnya masih belum puas dengan street food di sekitar hotel, kami rencana ingin liat area Sukhumvit soi 38 yang pusatnya street food. Ternyata hanya ramai kulinernya kalau malam hari saja. 
Lalu kami nyebrang ke Sukhumvit soi 55 ke kios Mae Veree, beli sticky rice mango yang katanya terenak. Kos buah Mae Veree ini memang kios jadul banget. Lalu kami juga beli jajanan pasar di pinggir jalan. 
jajanan sarapan di area Sukhumvit soi 55

kios Mae Varee

Kue-kue jajanan di pinggir jalan

Jam 11 kami check out dari hotel, lanjut naik taxi ke Svarnabhumi Airport karena kami pulangnya naik Garuda. Beda dengan Don Mueang, Svarnabhumi ini airport yang baru dan sangat modern. Mirip Changi tapi lebih kecil. Kami nunggu sambil keliling airport, belanja-belanja, dan makan siang di Silom Village di airport. 
Pesawatnya ontime pk 14.10 dan mendarat di CGK juga ontime pk 17.15. 

Bangkok kota yang nyaman dan menyenangkan, makanannya gak ada yg nggak enak. Someday, we will be back :) 

xoxo,