Thursday, April 11, 2013

the way we love this earth

it is a green edition posting :)

Go Green. Save the Planet. No Plastic. Be responsible to the earth. Do recycle, reuse. Earth hour. One person, one tree.

So many slogans and programs for loving this planet. The only planet we live in, indeed.
How much have we done?

I was raised in a green-family. Orang tua saya sangat sadar tentang bagaimana mencintai planet ini. Secara langsung / tidak, saya pun memiliki green habit yang mereka tularkan. Ini beberapa prinsip mereka dan juga diberlakukan di rumah kami :
- Ibu saya benci sekali dengan styrofoam. Sebisa mungkin kalau beli makanan di luar, bawa wadah / rantang sendiri.
- Memisah-misahkan sampah basah dan kering. Ini dilakukan sejak saya remaja. Jadi saya jadi sangat aware tentang pentingnya memisah-misahkan sampah ini. Sampah kering semacam karton-kartonan biasa di-reuse sama ibu. Kantong plastik juga di-reuse. Sampah basah? oke masuk ke point berikutnya tentang sampah basah.
- Lubang biopori. Di taman depan dan belakang rumah ortu, banyak lubang-lubang biopori. Bahkan orang tua saya jadi pioneer-nya gerakan biopori di lingkungan. Jadi bor biopori kami sering dipinjam-pinjamkan ke tetangga tetangga. Dan orang tua menularkan ke tetangga tentang bagaimana bikin lubang biopori dan apa pentingnya lubang biopori. Jadi, selain sebagai resapan air, lubang biopori juga berguna untuk wadah pengomposan sampah basah. Jadi sampah basah dari dapur, dibuang ke dalam lubang-lubang biopori ini. Lalu setelah menjadi kompos, digunakan sebagai pupuk.
- Hemat AC. Rumah ortu full of jendela dan krapyak. Jadi aliran udara lancar. Tapi gimanapun, hidup di Jakarta yang semakin panas, gak nyaman juga kalau gak ada AC. Tapi kami juga dibiasakan menggunakan AC di suhu yang tidak terlalu rendah (sekitar 24 - 25 derajat) dan menggunakan mode economist dan juga selalu disetel timernya berganti-gantian antar AC yang satu dengan yg lain.
- Hemat listrik. Pastilah.

Beberapa green-habit yang saya bawa ke kehidupan keluarga kami sekarang :
- Kami memisah-misahkan sampah basah & kering juga. Walau tukang sampah komplek akhirnya menggabungkan kembali sampah tersebut saat di masukkan ke truk sampah, tapi beberapa keuntungan misah2in sampah basah-kering ini adalah : lebih hemat plastik sampah, botol2 plastik / kardus-kardus bisa kita kasih langsung ke pemulung. Pengolahan sampah rumah tangga kami memang belum se-green di rumah ortu. Tapi at least kita berusaha.
- Seminimal mungkin bersentuhan dengan styrofoam. Styrofoam itu adalah jenis plastik yang TIDAK AKAN bisa hancur lho. Kantong plastik saja butuh 120 tahun untuk hancur. Tapi styrofoam itu akan jadi limbah abadi. Jadi, untuk mengurangi sentuhan dengan styrofoam, kami juga mulai kebiasa bawa wadah kalau rencana beli makan di luar. Termasuk rantang hadiah dari Ibu. Saya juga punya berbagai koleksi rantang. Saya suka rantang stainless steel, karena praktis buat nyimpen makanan (bisa untuk makanan panas), bisa langsung jadi wadah di kulkas juga dan bisa untuk beli makanan panas di luar.
- Seminimal mungkin menggunakan plastik. Jadi untuk belanja pun saya selalu bawa tas kain warna-warni. Rasanya berdosa aja kalau pulang ke rumah bawa berbagai kantong plastik. Di tas juga saya selalu sedia foldable bag, yang bisa kepakai kapanpun bawa barang / belanja. Kami juga selalu bawa wadah air sendiri. Jadi seminimal mungkin juga beli air dalam botol plastik.





- Hemat AC. itu pasti. Karena rumah kami di dataran tinggi dan sejuk banget, kami sangat hemat AC dan listrik.
- Berkebun. Hehe sebenarnya ini sih hobi gagal, tapi terus diniatin. Impiannya saya bisa memetik sendiri bahan-bahan dasar untuk keperluan sehari-hari dari halaman kami. Sejauh ini, dari pot-pot seadanya di halaman belakang, kami pernah mengonsumsi : sawi, paprika hijau (yg kecil dan peyot karena gak dipupuk..hehe), cabai merah keriting, daun jeruk. Lumayan kann... Walau hampir semua tanaman itu udah rusak dimakan belalang (karena saya gak pake pestisida sama sekali - pupuk aja nggak, malas & gak ngerti soalnya -) tapi niat berkebun selalu ada. hehe...



xoxo